A. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan atau susasana yang memungkinkan untuk belajar (Prastowo, 2015). Sejalan dengan itu, Lestari (2013) berpendapat bahwa bahan ajar merupakan seperangkat materi pelajaran yang mengacu pada kurikulum yang digunakan dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Menurut Prastowo (2015), fungsi dari bahan ajar yakni: sebagai pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang semestinya diajarkan kepada peserta didik, sebagai pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya, sebagai alat evaluasi pencapaian penguasaan hasil pembelajaran. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup enam komponen, antara lain: petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru), kompetensi yang akan dicapai, konten atau isi materi pembelajaran, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja (dapat berupa lembar kerja), dan evaluasi.
Bahan ajar dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, cara kerjanya, dan sifatnya. Menurut bentuknya, bahan ajar dibedakan menjadi bahan cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan bahan ajar interaktif. Menurut cara kerjanya, bahan ajar dibedakan menjadi bahan ajar yang tidak diproyeksikan, bahan ajar yang diproyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar video, dan bahan ajar komputer. Sedangkan berdasarkan sifatnya, bahan ajar dibagi menjadi empat macam, yakni bahan ajar yang berbasis cetak, bahan ajar yang berbasis teknologi, bahan ajar yang digunakan untuk praktik, serta bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia (Prastowo, 2015).
B. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan
sebuah perangkat pembelajaran yang
berperan penting dalam pembelajaran.
Menurut Prastowo (2015) LKPD merupakan
suatu bahan ajar cetak yang berupa
lembaran-lembaran yang berisi materi,
ringkasan dan petunjuk yang harus
dilaksanakan oleh peserta didik. Dalam
hal ini tugas-tugas tersebut sudah
disesuaikan dengan kompetensi dasar yang
harus dicapai. Tugas-tugas yang diberikan dalam LKPD harus jelas dan sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dapat tercapai dengan baik,
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Menurut Prastowo (2015) LKPD memiliki 4 fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai bahan ajar yang meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik.
2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah untuk memahami materi yang diberikan.
3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.
Menurut Prastowo (2015) langkah[1]langkah dalam menyusun LKPD adalah sebagai berikut:
1. Melakukan Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKPD. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKPD.
2. Menyusun peta kebutuhan LKPD
Peta kebutuhan LKPD sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutannya. Langkah ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.
3. Menentukan judul LKPD
Judul ditentukan dengan melihat hasil analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau dari pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi sebuah judul LKPD apabila kompetensi dasar tersebut tidak terlalu besar.
4. Penulisan LKPD
Dalam penulisan LKPD terdapat langkah-langkah yang harus diperhatikan, yaitu: merumuskan kompetensi dasar, menentukan alat penilaian, menyusun materi, memperhatikan struktur LKPD.
C. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Elektronik
Pada perkembangan teknologi pada zamannya yang semakin pesat dalam pendidikan yang menuntut untuk dapat menginovasi sumber belajar. Dengan pemnafaatan teknologi yang ada sebagai media belajar dapat memungkinkan pembelajaran berlangsung dengan efektif. Media pembelajaran pada perkembangan teknologi dalam pendidikan menuntut untuk selalu memberikan inovasi media belajar. Pendidik dituntut untuk dapat membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Penyajian media pembelajaran dengan perkembangan teknologi sekarang sudah dapat memanfaatkan media digital, tidak hanya sebatas media cetak saja. Salah satu media pembelajaran yang dapat di transformasikan penyajiannya dari bahan ajar cetak menjadi media belajar elektronik yaitu elektronik. Dengan transformasi LKPD dari cetak kedalam bentuk eletronik atau berbasis multimedia yang didalamnya terdapat teks, gambar, animasi, audio, dan video yang lebih efektif dan peserta didik tidak merasa bosan. LKPD elektronik atau berbasis multimedia dibentuk sebagai alat atau media pembelajaran yang dirancang dalam bentuk elektronik, berisi materi sistematis, dan menarik untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.
D. I-Spring Suite 8
Ispring Suite 8 merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi menjadi bentuk Flash dan bentuk SCORM / AICC, yaitu bentuk yang biasa digunakan dalam pembelajaran dengan e-learning LMS (Learning Managenemt Sistem). Perangkat lunak Ispring tersedia dalam versi free (gratis) dan berbayar. Ispring Presenter secara mudah dapat diintegrasikan dalam Microsoft Power Point sehingga penggunaanya tidak membutuhkan keahlian yang rumit. Beberapa fitur Ispring Suite 8 adalah :
a. Ispring Suite 8 bekerja sebagai add-ins PowerPoint, untuk menjadikan file Power Point lebih menarik dan interaktif berbasis Flash dan dapat dibuka di hampir setiap computer dan platform.
b. Dikembangkan untuk mendukung e-elearning. Ispring Suite 8 dapat menyisipkan berbagai bentuk media, sehingga media pembelajaran yang dihasilkan akan lebih menarik, diantaranya adalah dapat merekam dan sinkronisasi video presenter, menembahkan Flash dan video Youtube, mengimpor atau merekam audio, menambah informasi pembuat presentasi dan logo perusahaan, serta membuat navigasi dan desain yang unik.
c. Mudah didistribusikan dalam format Flash, yang dapat digunakan dimanapun dan dioptimalkan untuk web.
d. Membuat kuis dengan berbagai jenis pertanyaan/soal yaitu : True/False, Multiple Choice, Multiple response, Type In, Matching, Sequence, numeric, Fill in the Blank, Multiple choise text, Word Bank, Hotspot.
Posting Komentar