STRUKTUR TUMBUHAN DAN FUNGSI


Pada tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-jaringan ini bergabung membentuk organ seperti akar, batang, dan daun. Organ-organ ini akan bekerja sama membentuk sistem organ. Selanjutnya, sistem organ bekerja sama membentuk individu.

A.    Jaringan Tumbuhan

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Secara garis besar, jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

1.       Jaringan Meristem
 
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem terdapat pada ujung batang dan akar sehingga sering disebut meristem apikal. Jaringan meristem dibagi atas dua macam yautu;
a.       Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/ lembaga mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
·         Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
·         Letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
·         Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
·         Jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.

b.      Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
·         Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
·         Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
·         Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

2.      Jaringan Dewasa
 
Jaringan dewasa adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, pengangkut, dan gabus.  Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam
a.       Jaringan Epidermis
·         Jaringan yang letaknya paling luar
·         Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
·         Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
·         Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
·         Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
·         Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
b.      Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.

c.       Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
·           Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif.
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
·         Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
-          Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.
-          Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa
-          Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
-          Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.),
-          Sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
-          Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
-          Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
-          Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid

d.      Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman
Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.
·         Xylem
 
Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar. Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
·         Floem
 
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.

A.    Stomata
Stomata adalah pori-pori kecil yang dimiliki semua tumbuhan darat. Stomata dapat ditemukan pada bunga dan batang, tapi stomata terutama terletak pada epidermis bagian bawah daun. Merupakan derivat epidermis yang berfungsi sebagai jalan masuknya O2 dan CO2 dari udara , Sebagai jalan penguapan (transpirasi), Sebagai jalan pernafasan (respirasi)Stomata dikelilingi dua sel penjaga yang memiliki kloroplas, tidak seperti sel-sel epidermis lain. Sel-sel penjaga berguna untuk mengendalikan terbukanya dan tertutupnya stomata. Pada siang hari air masuk ke sel-sel penjaga secara osmosis, membuat sel-sel penjaga membesar dan melengkung sehingga stoma jadi terbuk.




B.     Trikoma
Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambut. Trikoma merupakan salah satu alat tumbuhan atau derivate dari jaringan epidermis. Trikoma atau rambut daun banyak ditemukan di tulang helaian daun, di biji, dan ada juga yang terdapat di buah yang disebut dengan rambut buah. Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi, trikoma dibedakan menjadi :
a.       Trikoma glanduler, yaitu trikoma yang memeiliki secret dan berfungsi untuk sekresi.
b.      Trikoma non glanduler, yaitu trikoma yang tidak memiliki secret dan tjuga tidak memiliki fungsi sekresi.

C.     Sel Kipas / Bulliform Cell
Sel Kipas merupakan sel yang berfungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam tunas dan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.


B.     Organ pada Tumbuhan

Organ pokok tumbuhan ada tiga, yaitu akar, batang, dan daun. Pada tumbuhan berbiji terdapat bunga sebagai alat perkembangbiakannya.
1.      Akar
Akar memiliki fungsi untuk menyerap air dan nutrisi, memperkokoh tumbuhan, sebagai penyimpan cadangan makanan, dan ada juga yang berfungsi untuk respirasi pada tumbuhan tertentu. Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, ujung akarnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra agar akar tidak rusak saat menembus lapisan tanah. Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga dihasilkan akar tunggang. Sedangkan, pada tumbuhan monokotil akar lembaga mati sehingga tidak bisa tumbuh.Berikut ini merupakan animasi irisan membujur akar.
Sedangkan penampang melintang akar dapat dilihat di gambar berikut ini .

Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdir-tGJvAyg4kvTGq_vE8JaRCIYUqVqViOqGCtTQa2BtrQKIGfjX5W43VryPCCy-hIQ84wxnhpNX8djMkrh-GBYW9fZ_ht60EEw-luYo19eCucrDQNjEzeHQgZKSnzdlAx-DrkotkcbA/s400/anatomiakar1.jpg
2.      Batang
Batang berfungsi sebagai penyokong tumbuhan tersebut, sarana transportasi atau pengangkut, penyimpan cadangan makanan, membantu proses respirasi yaitu melalui lentisel.
a.       Batang Dikotil
Berikut ini merupakan penampang melintang batang dikotil. 
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVyTwHTUtITIjRTkd618obq7GiTRAQbCsN5a1XBC2YEUtfvO6zQr1W0pZqB5fxNuGL8yQCzH4MPnkv7-21iOAbIuqwpqPyG50jV3dSduBPVIbFf6OaHvTy6IHSXZnx_GXxsAYCwIn4uNw/s400/BATANG+DIKOTIL.jpg

Pada epidermis tumbuhan dikotil ada yang membentuk lentisel yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara pada tumbuhan. Batang tumbuhan dikotil memiliki lingkaran tahun hal ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang menyebabkan pertumbuhan membesar. Tipe ikatan pembuluh pada batang dikotil  yaitu kolateral terbuka karena antara xilem dan floem terdapat kambium.

b.      Batang Monokotil
Berikut merupakan penampang melintang batang monokotil dan batang dikotil

Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvihAgDIcqhFJgBoytq1e4NT-HiS-VC23n5qDcL8bn3n7y8fQDEcWTHr5czRePOh66j-bWS46d-fFjB_kKTw3xkbGf3TWRcXFted-ZeDcm9r1tiIFGKPK_cHLL0xxJgq8rYqB8Vz6yAMs/s400/organ-pada-tumbuhan.jpg

Tipe ikatan pembuluh pada batang monokotil  yaitu kolateral tertutup karena letak xilem dan floem berdampingan tidak dibatasi oleh kambium menyebabkan pertumbuhan monokotil hanya memanjang.  Modifikasi            pada    batang Batang dapat memiliki fungsi tambahan, yang berakibat pada berubahnya bentuk (morfologi) dari bentuk dasar menjadi bentuk yang lain. Berikut adalah beberapa bentuk modifikasi batang.
·         Rhizoma,brfungsi sebagai alat perkermbangbiakan vegetative,Contohnya pada tanaman jahe.
·         Tuber(umbi batang),berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan,contohnya pada tanaman kentang.
·         Bulbus(umbi lapis),berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan alat perkembangbiakan vegetative,contohnya pada bawang merah.
·         Runner,tumbuh sebagai tunas aksilaris batang(tunas ketiak batang).
·         Stolon,tunas yang tumbuh atau timbul dari bagian dasar batang
·         Offset,tunas yang tumbuh dari ketiak daun (tunas aksilaris daun)

3.      Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk fotosintesis. Hal ini disebabkan karena daun memiliki zat hijau daun (klorofil) yang bisa menyerap sinar matahari. Secara anatomi, jaringan yang menyusun daun adalah epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.

Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdysUmlEE-xOh1e9v6Qc9MysTik-w2H7NPyds6krMdPZcQHRK7Uy9StOl5-F27YeMTa2VYAGydkDifxVnfwhy4yL-8n_Bm_Os3oRXzFMr_SQwbLfNM008L60IC_G-qsYvA-NYMvGlFS3A/s400/daun1.jpg

a.       Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan dan bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan daun di bawahnya. Biasanya dilapisi kutikula untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar. Epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata atau mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran udara. Pada tumbuhan darat, stomata ini terletak di epidermis permukaan bawah daun, tetapi untuk tumbuhan air, seperti teratai (Nelumbium nelumbo), stomatanya terletak di permukaan atas daun.
b.      Mesofil
Mesofil disebut juga jaringan dasar, terletak di antara epidermis atas dan bawah. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan ini banyak mengandung kloroplas yang berperan sebagai tempat fotosintesis. Jaringan palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Jaringan ini terletak di bawah epidermis. Sedangkan, jaringan bunga karang bentuknya beragam, tidak teratur, mengandung sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Jadi, proses fotosinteis terjadi di jaringan palisade dan hasilnya ditampung sementara di jaringan spons. Setelah itu, disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh jaringan pembuluh.

c.       Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh atau pengangkut daun terdapat pada tulang daun. Pada tulang daun terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi dan sebagai kerangka daun sehingga daun menjadi kuat. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu floem dan xilem. Susunan kedua jaringan ini sama seperti susunan pada batangnya karena merupakan terusan dari jaringan pengangkut di batang.

4.      Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Bunga merupakan alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi, seperti benang sari,  putik, dan kandung lembaga. Pada dasarnya, anatomi bunga tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sama, yaitu kelopak bunga (kaliks), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), putik, dan lembaga (ovarium).

Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg62QK2UKNYsE_1pNGONy7Lno_uedqtm0Jm8MyRd0fHhvZsbvd0nNS3GMo6xgNi2dx7o442GxRshMLRG9jkKDgj9gxHjd3hWTOXLG62TcoEcDVwyBeUOI5_dSsj5NXrDsO48r3xKcAhBz0/s320/38_02aFlowerStructure-L.jpg

Kelopak bunga adalah bagian bunga terluar, terletak pada dasar bunga. Kelopak ini berwarna hijau dan merupakan modifikasi dari daun. Bagian atau lembaran kelopak bunga disebut juga daun kelopak (sepal). Mahkota dan kelopak bunga sering disebut perhiasan bunga. Pada tulang daun tumbuhan monokotil mempunyai tulang daun yang sejajar atau melengkung, sedangkan tumbuhan dikotil mempunyai tulang daun menyirip atau menjari. Terlihat Pada batang, tumbuhan monokotil bagian berkas pengangkut tersebar, sedangkan tumbuhan dikotil berkas pengangkut terususun dalam suatu lingkaran.
Selanjutnya, Pada bagian bunga tumbuhan monokotil hanya terdiri dari 3 atau kelipatannya, dan untuk tumbuhan dikotil terdiri dari 2, 4, 5 atau kelipatannya.
Akar pada tumbuhan monokotil memiliki sistem akar serabut, sedangkan pada tumbuhan monokotil sistem akarnya tunggang.

Perbedaan Famili Tumbuhan Dikotil dan Monokotil Tabel 2.1
Famili Tumbuhan Dikotil
Famili Tumbuhan Monokotil
Euphorbiaceae (Jarak-jarakan) contoh : uni, karet, jarak
Graminae (Rumut-rumputan), contoh : padi, jagung
Leguminoceae (Polong-polongan), contoh : kacang, pete
Palmae (Pinang-pinangan), contoh : sagu, kelapa
Solanaceae (Terung-terungan), contoh : tomat, terong, cabe
Musaceae (Pisang-pisangan), contoh : raja, pisang ambon
Myrtaceae (Jambu-jambuan), contoh : jambu air, jambu biji
Orchidaceae (Anggrek-angrekan), contoh : vanili, anggrek
Compositae (Komposite), contoh : bunga matahari
Zingiberaceae (Jahe-jahean), contoh : kunyit, jahe
Table 2.1

Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvUOG5BIzQ3pMYdsjHKjvS9gRQEyDX5iabddGaGXj4moZ5HK64OFG6Yn31ODsseVJQWq_MOBO2PGW6w0oJl29paGdQMVC3S3OuTzfPKWXLHddIV4JlxyqJOFQqNkdyBwfQCoIZ7NPCTGU/s400/beda-monokotil-dan-dikotil.jpg

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengangkutan air pada tumbuhan
a.       Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)
Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air yang ada pada sel-sel di bawahnya 
b.      Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.
c.       Tekanan Akar
Tekanan pada akar terjadi jika transpirasinya rendah, artinya kelembapan pada tanah cukup tinggi. Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba (proses gutasi).




DAFTAR PUSTAKA
Karim, S., Kaniawati, I., Fauziah, Y.N., & Sopandi, W. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 Untuk SMP/ MTs Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Krisno, H.M.A., Mucharam, T.T., Mampuono, & Suhada, I. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/ MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Tillery, B.W., Enger, E.D., & Ross F.C. 2013. Integrated Science 6th Edition. New York: McGraw-Hill
Prasodjo, B., Naryoko, Djannah, P., Tampubolon, R., & Damayanti, E. 2003. Seri Sains Teori dan Aplikasi Fisika untuk Kelas 2 SMP KBK 2004. Bogor: Yudhistira
 

Posting Komentar

Post a Comment (0)

BAHAN AJA PPT